Senin, 30 Maret 2009

pangeran kodok

So, i guess the time has come for me to start using this site! I took a look at your profile and well, I liked what I saw.. :p
My name is Lacey Campbell. I think me and you should be friends, because you seem pretty fun, and maybe even cute! (it's everso hard to tell in this digital world :)
anyways, i'd go on and on, but I wanna get an answer from you.. You should check out my page on this other site, I don't know how often I'll use hi5, but I'm always on over there: http://www.lovejump.net/?id=25... (my username is wild_vamp). Then maybe we could chat sometime! you know what they say.. looks catches the eyes, but personality captures the heart.. haha..
talk to you soon,
Lacey Campbell

pangeran kodok


novel by : el-firda.....




PERSEMBAHAN:

UNTUK SAHABAT CINTA

Rasa Dalam Persahabatan’

Hari kembali mincipta rindu

Persahabatan….

Entah di mana ia berlabuh ….

Terbit lagi rasa

Yang tlah lama ku tenggelamkan

Di ufuk kesendirianku

Menjadi juang….

Jadikan beban yang sesakkan dada

Lumpuhkan angan

Kala itu……

Ragu……

Aku dengan hadirku

Tapi persahabatan…..

Gugahku, ajak aku merangkai kisah

Terbitlah rasa

Di sudut kesendiranku …

Ku terpengah dengan khayalku

Serasa ada sesuatu yang menyentuh kening ini

Saat angin pantai menjadi selimut tubuh…..

Menyatu…..

Ku beropera dalam gejolak kalbu

Namun, ku sadar

Bahwa semua hanya lamun

Kisah masa lalu

Yang tlah hilang, pergi dan berlalu

Sadarku….

Masih dalam kesendirian

Ku coba tenangkan jiwa

Meski sendiri ……..

Ku masih mampu hiaskan hari

Dengan senyum, juang cita

Dan ponggah pendirianku

Ku masih punya itu

Satu……….

Malam minggu ini LEAF Café terlihat sepi hanya ada beberapa pasang remaja di situ, Ryan sudah duduk bersama vera sejak lima belas menit yang lalu. Bulan purnama yang cerah di temani bintang-bintang yang bertaburan menemani hari ulang tahun vera semakin indah dan romantis, belum lagi indahnya lampu-lampu yang berpijar beraneka warna, di temani dua gelas oranye juice dan black forest yang di hiasi font 17 menandakan vera yang akan menikmati sweet seventeennya.

“This my dream,tanks banget ya yan atas semuanya!” Vera tersenyum bahagia, orang yang di cintainya itu membuat kejutan yang tidak terbayangkan sebelumnya,Ryan sengaja menyiapkan ini semua memang untuk ultah Vera.

“Yah..asalkan tiap hari loe traktir gue di kantin!”

“Setiap hari juga begitu!”

Ha..Ha…Ha…

Tawa bahagia itu keluar juga dari mulut mereka berdua, Namun tiba-tiba saja Ryan terdiam, suasana jadi hening vera juga ikut menghentikan tawanya. Ryan meraih tangan vera dan menggenggamnya lembut seketika itu juga suasana berubah menjadi romantis apalagi saat itu alunan musik jazz membuat mereka tenggelam dalam suasana romantis yang di ciptakan ryan.

“Ver..aku pingin Tanya sesuatu sama kamu!” nadanya serius

“Tentang apa”

“Tentang kamu,tapi ada tiga syarat yang harus kamu penuhi , gimana?”

“Is Oke!”

“Yang pertama kamu harus jawab dengan jujur!” Vera mengangguk

“Yang kedua, ini harus jadi rahasia kita berdua!”Vera mengangguk lagi dia sedikit gugup takut takut –takut ryang mengungkapkan rasa cintanya

“yang ke tiga?”

“Yang ke tiga kamu nggak boleh marah!”

“Oke deh!” Vera hanya mengangguk lagi tap riyan masih terdiam

“kamu mau Tanya apa?”Vera tidak sabar menunggu kata-kata dari ryan yang tingkah lakunya agak sedikit aneh

“Tapi bener ya kamu nggak marah sama aku!” Ryan memastikan

“iya-iya!”

“Aku malu ver!”Ryan bertambah aneh

“Malu? Memangnya kamu mau Tanya apa?”

Ryan mendekatkan wajahnya ke wajah vera mereka saling menatap ryan semakin mendekat dan vera menutup matanya pasrah tapi kini mulut ryan tepat berada di dekat telinga vera, seakan dia akan mengatakan sesuatu yang sangat rahasia.

“Ver…” vera membuka matanya

“Kamu….Kamu….”kata ryan sedikit ragu

“Kamu belum mandi ya…!”

“Rese kamu yan!” Vera menarik tangannya dari genggaman ryan dan berusaha

Memukul ryan sambil tertawa hingga Oranye juice vera tumpah membasahi bajunya. Mereka menjadi pusat perhatian setiap orang yang ada di tempat itu, Vera maul sendiri sedangkan ryan hanya puas tertawa terbahak-bahak.

Ha….Ha…..Ha……

“sudah ..sudah..!” Ryan mencoba menenangkan tawanya

“Seneng banget sih kamu ngerjain orang? Basah kan bajuku” Vera manyun sambil membersihkan bajunya

“Sorry Ver…Sory! Biar kamu nggak kecewa aku sudah bawa kado spesial buat kamu”

“Hah, yang bener yan?”Vera berubah senang seketika itu juga marahnya hilang

“Tutup mata dulu donk!”

“kenapa harus tutup mata?”

“Namanya juga kejutan” Vera menutup matanya

“Jangan ngintip ! tunggu hitungan ke tiga baru boleh kamu buka!” Ryan mengambil

Dua kotak, yang satu sebesar kotak sepatu di lettakkan di hadapan vera yang stu lagi di buka dan ryan melakukan sesuatu dengan baran tersebut

“ Sudah belum? Lama banget” saut vera

“Sabar donk! Sudah siap? Satu… dua…”hening sejenak

“ …..Tiga…!” Vera membuka mata dan…

“ H A…… H A….. H A…… “ Sesosok menyeramkan menakuti

“ M A M I … T O L O N G …..!” Vera teriak ketakutan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya

Menyeramkan, Ryan mengenakan topeng tengkorak dia sengaja memakainya karma tau vera orangnya penakut. Vera masih deg-degkan dia syok dan masih sedikit takut, entah kenapa malam ini ryan agak sedikit usil

“Vera…Vera… ini aku!”

Vera membuka perlahan wajahnya dan langsung mencubit lengan ryan

“Aduh sakit tau!”

“Dasar rese!”

“ Buka dong!” ryan mengisyaratkan dengan matanya ke arah kado di hadapan vera, dia sedikit enggan untuk membukanya.

“Nggak mau!” Vera menolak

“Beneran nih nggak mau?”

“Pasti isinya ngaco lagi” Vera manyun lagi dia masih sedikit kesal

“ kalo nggak mau juga nggak apa-apa ! aku nggak maksa kok!”

“Tapi bener ya isinya nggak ngaco lagi? Awas kamu!” Vera mencibirkan bibirnya kea rah ryan dan mulai membukanya perlahan dengan sangat hati-hati dia takut kalau kalau itu kejutan baru untuknya, dan ternyata……

Benar, itu kejutan baru untuk vera sebuah boneka kodok warna hijau lumut ( lucu dan imut )

“ Wah…Lucu banget! Tanks banget ya! By the way,kenapa kamu siapin ini semua buat aku? Padahal kan aku bukan pacarmu !?” Vera memeluk boneka itu

“ Selagi aku bias berbagi, selagi aku bias menyenangkan hati sahabat yang lagi ultah, kenapa tidak aku lakukan! Karna dengan begin saat kita ultah banyak orang yang bikin surprais buat kita dan bahkan lebih dari yan kita lakukan buat orang lain!” jelas ryan, Vera hanya mengangguk mengerti.

Wah..Senangnya..ini adalah malam ultahku yang paling romantis. Tapi…? Kenapa ryan belum juga nembak aku ya? Kenapa dia masih menganggapku sebatas sahabat? Vera membatin, dia tidak mampu menjawab tanda Tanya besar yang ada di hatinya.

“Fi, tau nggak malam minggu kemarin aku makan malam sama siapa?” Niffi hanya menggeleng

Vera sudah berada di depan kelas XII IPS 2, Niffi,Eka dan Rara menemaninya sambil menunggu lonceng masuk

“Ryan”

“wah ….yang bener ?” Niffi dan Rara masih belum percaya

“ Itu adalah malam ultah paling romantis” Vera mulai bercerita tanpa sadar kalau ada cewek lain yang lagi nguping pembicaraannya

“Bulan purnama, bitang-bintang, blackforest, boneka, Wah…romantis banget deh!’ Vera riang bahagia sedangkan cewek yang tadi nguping beranjak pergi dari tempatnya, hatinya terbakar mendengar cowok pujaannya nge-date dengan sahabatnya sendiri, dia berjalan dan masih menghadap ke belakang tepat kea rah vera di pandanginya vera dengan tatapan ancaman dan tiba-tiba…

Bruak…!

Cewek itu terjatuh, ia tidak sengaja menabrak pintu kelasnya sendiri

“Aduh…Sakit!” Dea mengeluh

“Dea ,Lagi ngapain?” tiba-tiba seseorang sudah berdiri di hadapannya dea kaget ternyata orant tersebut adalah pangerannya, dea langsung salah tingkah

“I….Ini…kakiku terkilir…aduh..” Dengan spontan Dea mengeluarkan bakat aktingnya

“Biar ku tolongin ya?”Ryan mengulurkan tangannya dea meraih dengan hati-hati

“Aduh…pelan-pelan donk!” Suaranya sengaja di keraskan membuat vera dan teman-temannya menoleh kearah dea,vera tercengang melihat ryan merangkul Dea yang berjalan seolah pincang, dia menoleh ke belakang memainkan matanya dan mengacungkan jempol. Vera membawa hatinya yang terbakar kabur memasuki kelas.

Pelataran parkir sekolah sudah sepi, Ryan menyapa seorang siswi yang baru memasukkan ponsel ke dalam tas dan terlihat seperti menunggu seseorang.

“Niffi…Belum pulang?” Tanya ryan sambil melepas kembali helemnya

“Iya nih, barusan bang maman supir ku telpon katanya nggak bisa jemput” jawab Niffi bingung

“Kalo gitu bareng aku aja! Kebetulan puput lagi nggak masuk sekolah”

“Bener nih nggak ngerepotin?”

“Nggak kok ! nggak ngerepotin! Lagian rumah kita kan satu arah! Ayo naik!”

Bukannya naik motor Niffi malah bertanya yang lain

“Dengar-dengar kamu sama dea mau belajar kelompok bareng di rumahnya ya?”

“Bukan Cuma Dea kok, yang lain juga ikut”

“Aku boleh gabung nggak?”

“Iya deh. Apa sih yang enggak buat kamu?” Ryan tidak ingin mengecewakan Niffi

“ Sudah buruan naik!”

Tak lama motor itu mulai melaju menelusuri kota yang cuacanya agak sedikit panas. Meskipun demikian Niffi tetap merasa cool karna dia sedang asyik memeluk pangeran hatinya. Setelah limabelas menit Ryan mengurangi kecepatan, motor itu tidak terkendali hingga akhirnya mereka berdua menepi di pinggir jalan.

Ada apa yan?” Tanya Niffi

“ Ban belakang bocor” jawabnya singkat sambil meraba-raba ban belakang

“Jadi gimana dong?” Niffi ikut bingung

“Ya…kita harus cari bengkel terdekat. Tapi… di jalan seperti ini mana ada bengkel” Ryan bingung dia terjebak di jalan yang sepi hanya ada rawa-rawa sepanjang jalan tersebut untung saja di tepi jalan masih ada pepohonan lebat yang bisa menciptakan kesejukan di tengah-tengah panasnya kota Surabaya

“Lebih baik kamu pulang duluan aja! Kita tunggu taksi di sini!” Ryan mencoba menawarkan alternative yang baik bagi Niffi

“Nggak bisa gitu dong, aku kan di antar kamu. Masa aku tega ninggalin kamu dalam keadaan seperti ini?” Nifii enggan meninggalkan ryan padahal dia paling alergi berada di bawah terik matahari seperti ini dia ingin memanfaatkan suasana ini dengan menghabiskan waktu bersama ryan

Sambil ngobrol mereka berlalu mencari bengkel

“Wah…bocornya besar mas ban dalamnya harus dig anti” Sang montir memberikan penawaran

“ Terserah yang penting beres” Ryan tidak mau repot dia serahkan semua urusan kepada sang montir. Sementara ryan dan niffi asyik ngobrol montir itu memulai pekerjaannya tanpa terasa hanya memakan waktu dua puluh menit

“Sudah selesai mas” “Wah cepat juga ya, berapa ongkosnya mas?”

“ Empat puluh lima ribu mas” Ryan terlihat bingung meraba sakunya satu persatu dia mencari sesuatu

“Tapi….Tapi….”

“Tapi kenapa mas?”

“ Tapi sepertinya dompet saya ketinggalan deh,Sebentar ya saya mau tanya sama teman saya” Ryan tambah bingung dia berharap Niffi membawa uang

“Kenapa yan?”

“Dompetku ketinggalan kamu bawa duit nggak?”

“ Memangnya berapa?”

“ Empat puluh lima ribu”

“Wah Cuma ada lima belas ribu nih” Ryan menepuk keningnya sendiri lalu menghampiri sang montir lagi

“ Maaf mas teman saya juga nggak bawa uang “wah.. culun banget tampang ryan saat itu

“wah…Jadi gimana ini mas?” sang montir pun mengeluh

“Begini aja mas “ ryan kaget sang montir menemukan jalan keluar

“ Bagaimana kalau mas pulang dulu biar temannya tunggu di sini?” Montir memberikan saran bodohnya ryan langsung setuju dia bergegas berangkat setelah berpamitan dengan niffi

“Niffi kamu tunggu sebentar di sini ya! Aku mau ngambil uang dulu, nggak apa-apa kan?”

“Nggak papa kok! Apa sih yang nggak buat kamu?” Niffi ngeles berat baginya mengatakan ‘Tidak” karna yang meminta adalah sang pangerannya

Seiring motor itu melaju di bawah terik matahari ryan menyadari kebodohannya sendiri kenapa dia harus meninggalkan Niffi sendirian di bengkel, padahal kan ryan bisa meninggalkan handphone atau barang berharga yang lain tapi…sudahlah toh dia sudah hamper sampai rumah

“ Assalamualaikum…” Ada jawaban tapi samar

Ryan mengucapkan salam dan langsung lari menaiki anak tangga menuju kamarnya di lantai dua dia mengganti atribut putih abu-abunya dengan kemeja dan celana jeans hitam. Di rumah pamannya yang besar ini ryan hanya tinggal bersama Om Ary tante Via dan sepupunya Puput

“ Kak Ryan kok baru pulang?” Puput menyapanya setelah meneguk segelas oranye juice di ruang tengah

“Ban motor bocor” Ryan yang baru turun dari tangga menghampiri puput dan menyerobot minumannya

“Eh itu punyaku!” Puput mencoba meraih lagi gelas miliknya

“Kak, puput lagi nonton film jacky chan yang baru loh! Mau liat nggak?” Puput batal mengambil minumannya dia malah menarik lengan ryan menuju ruang keluarga

Mereka berdua sudah berada di depan TV Ryan langsung terbawa serunya aksi Jacky Chan tanpa sadar handphon di kamarnya sudah sejak lama berdering. Ya, Niffi menghubunginya berkali-kali namun suara deringan itu tak seorangpun yang mendengarny. Dan Jacky Chan pun selesai dari aksinya, ryan tersadar dia melupakan sesuatu

“Ya Allah….Mampus aku” Ryan mengingat hal yang terlupakan smbil menepuk keningnya sendiri

“ Kenapa kak?” Puput mengerutkan dahi

“ Niffi ketinggalan”

“ Maksudnya?”

“Aku tadi pulang bareng Niffi terus ban motor bocor terpaksa kita nyari bengkel dan ternyata dompetku ketinggalan di rumah dan Niffi juga Cuma bawa duit lima belas ribu. Rencananya Niffi tunggu di bengkel dan aku ngambil dompet di rumah . eh….malah kamu ngajaikin aku nonton Jacky Chan!”

“Enak aja nyalahin aku, ya sudah sana tebus mbak niffi! Ha…ha….ha….!”

Ryan melangkahkan kak dengan tergesa sedangkan puput hanya terbahak-bahak Tante Via heran melihat Ryan yang pergi teresa-gesa dan puput tertawa, di hampiri putrid semata wayangnya itu

“Ryan kenapa put? Kamu juga kok ketawa gitu sih?”

“ Ha…Ha…Ha….itu ma, kak Ryan menggadaikan anaknya orang”

“?......?.......?.....?”

Begitu sampai di bengkel Ryan langsung kena semprot omelan yang bertubi-tubi, Niffi menunggunya lebih dari stu seterngah jam wajahnya begitu kusut andai kata dia memiliki taring dan tanduk mungkin saat seperti itu tanduk dan taringnya akan keluar. Walaupun begitu dia tidak mampu malah dengan pangerannya itu. Ryan, dia memang sosok pangeran yang memiliki pesona yang lebih di mata setiap cewek, bagai mana tidak di mata teman-temannya selain tampan dia adalah ketua OSIS yang sempurna, cerdas,rajin dan selalu gigih dalam mengerjakan sesuatu, keuletannya begitu mendukung dalam berbagai keorganisian, bentuk tubuhnya yang tinggi atletis mebawakan buah dari hobi basketnya, sang kapten team basket ini sering membawa teamnya meraih beberapa penghargaan. Ironisnya cowok sekeren itu tidak pernah pacaran sehingga pernah mematahkan hati beberapa cewek yang pernah nekat menembaknya

“Aduh, sorry banget deh aku nggak bisa!” jawab ryan pada seorang cewek yang meminta ryan untuk jadi pacarnya

“Tapi kenapa?”

“Kita itu orang berpendidikan, nggak banget kalo kita ikut-ikutan pacaran seperti mereka”

“Tapi kan….?” Cewek itu terdiam paham

“ Tapi kenapa?”

Dua………..