Jumat, 01 Mei 2009

mencari sahabat sejati

Mencari Sahabat Sejati

Edisi: 105/Mar/2009

Ga ada manusia yang bisa hidup sendiri. Sehebat apapun dirinya. Setinggi apapun gelar pendidikannya. Tiap orang pasti butuh yang namanya sahabat. Mungkin kita sendiri ga sadar, kapanpun dan dimanapun kita berada, kita musti ingin berinteraksi dengan orang-orang di sekitar kita. Kita ga akan mau dicuekin gitu aja. Dikacangin, apalagi ditinggalin. Soalnya kentut sembarangan sih, bauk tauk..!!. Kaciyan tuh. Mau kita sih, pengen interaksi ama siapa aja, baik ama tukang koran, tukang sayur, atawa tukang ledeng, tapi yang pasti jangan mau ngomong ama tukang tipu. Hehe. Ini normal kok. Karena itu udah jadi fitrah manusia. Ga akan bisa kita hindari.

Nah, model saling ungkap kata dan interaksi inilah yang bisa merajut benang pertemanan, persahabatan, atau bahkan rasa cinta. Ya, kata-kata memang sakti banget. Lebih manjur dari batu celupnya Ponari atau tongkat sihirnya Harry Potter. Wacaow. Awalnya simpel. Tinggal saling cerita, saling umpan kalimat, dan akhirnya nyambung deh. Nah, mayoritas persahabatan diawali dengan untaian kata-kata yang saling konek satu sama lain. Bukanlah pertemanan sejati kalo dimulai dengan harta atau kedudukan. Semisal kong kalikong dari orang yang mau jadi caleg, koalisi parpol atau ndusel ama orang yang dapat warisan seluas lumpur lapindo. Buseet…

Selain itu, banyak diantara kita yang dapat teman dari tempat yang sering ditongkrongin. Kalo kita biasa kumpul ama anak-anak gank, rekan kita juga bakal didapat dari sana. Demikian juga kalo kita sering bergaul ama anak-anak rohis, atau SKI. Pasti fotokopian kita, juga akan diperoleh dari sana. Jadi ga salah ketika Rasulullah bilang, kalo sifat seseorang ga akan jauh beda dengan sifat temannya. Ibarat pinang dibelah dua. Udah klop satu sama lain. Seperti cermin, satu orang adalah bayangan bagi yang lain. Bagaikan dua sisi mata uang, yang ga bisa dipisahkan. Nah, begitulah gambaran seorang sahabat. Baik atau tidaknya perilaku kita, langsung atau enggak, bisa nular dari sahabat. So, hati-hati lho kalo mau nyari sahabat. Jangan asal comot, bisa nggigit nanti. Emangnya kucing dalam karung!! Lho, jangan salah, ga sedikit rekan kita yang kejebak di lembah hitam gara-gara rekannya. Dan banyak juga sobat yang bisa sadar dan kembali ke jalan Allah karena sahabatnya. Jadi, boleh dibilang, kalo sahabat itu punya peran yang amat besar dalam hidup kita. Sehingga pencarian seorang sahabat sejati, ga salah bila kudu kita ungkap dan telusuri. Supaya kita ga salah langkah nanti. Oke deh…

Tips Bersahabat Ria

Punya sahabat adalah kebahagiaan yang tiada tara. Apalagi buat remaja, sahabat punya makna yang ga ternilai. Karena dengan sahabat, berarti kita sudah menemukan kepercayaan dan pengertian. Soalnya, kepercayaan dan pengertian, ga akan mampu kita bagi selain dengan sahabat sejati. Banyak banget lho kisah persahabatan yang terungkap di layar lebar, yang nunjukin kalo arti sahabat itu sangat bermakna. Sahabat bisa berjumlah banyak seperti Laskar Pelangi. Namun ada juga yang bisa dihitung hanya dengan telunjuk alias satu doang, seperti Abdel dan Temon. Malahan, masyarakat barat menganggap hewanlah sahabat sejati manusia. Seperti anjing dan kucing. Soalnya ga rewel dan ga ngomelan kali ya…(ye, emangnya anjing bisa ngomel apa??).Tapi ada juga yang menggambarkan sahabat dari dunia lain, seperti Tuyul dan Mbak Yul. Wacaow, ini sih kalo mau curhat repot, soalnya ga ada nomor hpnya …(hehehe).

By the way, seklumit contoh tadi selayaknya udah menggugah kita tentang pentingnya sahabat (ye…nidji bangeet). Dan, karena kita seorang muslim, untuk mendapatkan kriteria sahabat yang tepat, kita kudu ngikut gimana Rasulullah SAW ngasih contoh. Ga asal ambil aja. Mentang-mentang tampang bening dan tajir, eh…mau kita jadi sahabat. Sedang kalo orangnya romusa alias rombongan manusia susah, ogah banget kita berteman ama mereka. Waduh sobat, ini kekeliruan besar yang kudu kita benahi bersama. Nah, supaya ga salah langkah lagi, monggo tips di bawah ini dibaca:

1. Sahabat sejati diupayakan yang sama akidahnya alias muslim atau muslimah. Bukannya kita mau ngungkit perbedaan SARA. Tapi inilah yang dicontohkan Islam. Soalnya, sebagian besar sahabat itu ngerti kebiasaan rekannya mulai dari tidur ampe tidur lagi. Belum lagi kebiasaan sahabat bisa aja nular ke kita secara langsung. Bayangin aja, kalo best fren kita bukan muslim, trus ga biasa sholat. Bisa-bisa nanti kita ketularan ga ngerjain sholat juga tuh. Nah, inilah yang dikuatirkan kalo yang kita jadikan sahabat itu adalah rekan yang berbeda iman. Untuk hal ini Rasulullah SAW udah ngingetin kita, ”Orang itu mengikuti agama teman dekatnya; karena itu perhatikanlah dengan siapa ia berteman dekat.” (HR Tirmidzi). Selain itu Allah SWT udah berfirman, ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu.” (TQS. Ali-Imran: 118)

2. Sahabat sejati usahakan yang sesama jenis kelamin. Kalo cewek ya ama cewek. Demikian juga yang cowok, kalo mau cari teman lengket, ya kudu sama-sama cowok juga. Bukan berarti kita nggiring kamu supaya suka sesama jenis lho.Wekk...byor. Bukan maksud kita supaya kamu ga bisa berteman dengan lawan jenis. Tapi tujuan kita, biar kamu ga kejerumus ke dalam lembah pacaran bahkan perzinahan. Soalnya, ga dikit lho cowok yang awalnya bersahabat dengan cewek, eh ujung-ujungnya kena virus merah jambu. Masih ingat kan kisah Rahul dan Anjali dalam film Kuch Kuch Hotta Hai. Awalnya saling gengsi dan sahabatan, ealah, akhirnya malah pacaran. Kalo udah gini, kan kita bakal kena dosa ding. Lagipula banyak banget batasan pergaulan antara pria dan wanita dalam Islam. Khususnya yang belum jadi mahram kita. Dan semuanya, kudu kita patuhi rambu-rambunya. Kalo kamu masih maksa pengen sahabatan ama lawan jenis, lebih baik ijab kabul aja dulu ama dia, alias nikah. Gimana..berani ga??!

3. Carilah sahabat yang mau diajak ke jalan kebaikan. Artinya kamu kudu cinta dia karena Allah, dan benci dia juga karena Allah. Bukan rekan kamu, kalo dia malah ngajak kamu berbuat dosa dan maksiat. Semisal, ada teman kamu satu kelas yang ngajak ngedrugs atau bolos bareng-bareng. Kalo ada yang nolak, dia bakal nganggep orang tadi bukan sahabatnya. Buseeet..Kalo seperti ini yang dimaksud persahabatan, bumi bisa kacau fren. So, kalo ada teman kita yang seperti itu, diingatkan aja. Ga usah takut dibenci lah, dijauhi lah, dianggap kuper lah...Karena itu hanya anggapan dia sesaat doang. Lagipula, kalo kita biarin dia berbuat maksiat, justru sebenarnya kita ga care ama dia. Ga peduli ama dia. Ga sayang dengan dia. Ga salah kalo kita simak ucapan Ali bin Abi Thalib r.a, “Berikanlah perhatian kepada sahabatmu, karena mereka menjadi bekal kalian di dunia dan di akhirat. Tidakkah kalian mendengar tangisan manusia di dalam api neraka?”.

4. Oya, yang terakhir dari tips kita adalah, carilah best friends yang saling mengutamakan dan mengerti satu sama lain. Tentunya standar yang kita pake adalah aturan Islam. Ini penting lho, soalnya yang namanya ikatan sesama manusia ga ada yang mulus, terkadang longgar dan kadang setel kenceng. Disinilah letak pengertian antar rekan. Termasuk di dalamnya adalah saling menutup aib rekannya yang lain. Kekurangan sahabat kita, yang memang ga perlu diungkap, jangan diomongin ke orang lain. Bisa-bisa sekolah kita jadi media infotainment dadakan. Karena, aib rekan, kita gosipin kemana-mana. Kalo bisa, ingatkan aja dia terus-menerus, sampe dia sadar dan kembali berbuat baik, jangan diobral, nanti minta diskon lagi...(eit shopping kali...).

Untuk yang satu ini, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa saja yang menyembunyikan (aib) seorang muslim, maka Allah akan menyembunyikan (aibnya) di dunia dan akhirat. Allah akan menolong seorang hamba yang gemar menolong saudaranya.” (HR. Muslim).

Jadi Best Friend, Ga Gampang

Sobat, kata orang, mudah untuk mencari teman kala tertawa, tapi sulit mendapat teman kala menangis. Ya, kalo kita pengen jadi teman sejati orang lain, seharusnya kita paham apa hak dan apa kewajiban kita pada dirinya. Kita memang berhak dihormati dan dihargai, tapi jangan lupa, teman kita juga punya hak yang sama dari kita. Dalam kitab Ihya Ulumuddin, Al Ghazali menuangkan tulisannya, “Tidaklah seorang menemani sahabatnya, meskipun hanya sesaat di siang hari, kecuali ia akan ditanya (tentang tanggung jawabnya) dalam persahabatan itu, apakah dia melaksanakan hak-hak Allah atau mengabaikannya.” Supaya kita ngerti, apa hak dan kewajiban kita atas sahabat kita tadi, mau ga mau, kita kudu belajar Islam. Karena hanya dengan belajar Islam, kita bisa menjadikan sebuah persahabatan menjadi indah dan barokah. Asyik kan..

Dikala teman kita mendapat kegembiraan, kita kudu berupaya mengingatkan dia supaya ga larut dalam euforia, dan lebih banyak bersyukur pada Allah. Semisal, kalo teman kita tadi mendapat rizki yang melimpah, seyogyanya kita ngingetin dia untuk berzakat dan berinfaq. Demikian pula kalo rekan kita mendapat musibah, sebagai seorang sahabat, kita kudu sharring ama dia dan ngomong, kalo segalanya berasal dari Allah dan akan kembali pada-Nya. Dan jangan lupa, kita juga harus membangkitkan lagi semangatnya.
Seklumit kisah tentang sahabat yang kita tulis disini, moga jadi titik awal kita untuk bersahabat secara benar dan syar’i. Lagi-lagi kita ga bosan untuk ngingatin diri kita dan sobat semua untuk belajar Islam. Karena disinilah pangkal dari semua kebaikan. Kalo sobat udah mulai belajar Islam, maka istiqomahlah. Jangan mandeg di tengah jalan. Kalopun di dunia kita ga bisa ketemu dan menjadi teman baik, moga kita semua nanti bisa bertemu di surga dan jadi sahabat sejati disana. Amin. (dy)

cerpen pangeran kodok

Pangeran Kodok
Brothers Grimm





Pada jaman dahulu kala, ketika saat itu dengan mengharapkan sesuatu, hal itu dapat terwujud, ada seorang Raja yang mempunyai putri-putri yang sangat cantik jelita, dan putrinya yang termuda begitu cantiknya sehingga matahari sendiri yang melihat kecantikan putri termuda itu menjadi ragu-ragu untuk bersinar. Di dekat istana tersebut terletak hutan kayu yang gelap dan rimbun, dan di hutan tersebut, di bawah sebuah pohon tua yang mempunyai daun-daun berbentuk hati, terletak sebuah sumur; dan ketika cuaca panas, putri Raja yang termuda sering ke hutan tersebut untuk duduk di tepi sumur yang dingin, dan jika waktu terasa panjang dan membosankan, dia akan mengeluarkan bola yang terbuat dari emas, melemparkannya ke atas dan menangkapnya kembali, hal ini menjadi hiburan putri raja untuk melewatkan waktu.

Suatu ketika, bola emas itu dimainkan dan dilempar-lemparkan keatas, bola emas itu tergelincir dari tangan putri Raja dan terjatuh di tanah dekat sumur lalu terguling masuk ke dalam sumur tersebut. Mata putri raja hanya bisa memandangi bola tersebut meluncur kedalam sumur yang dalam, begitu dalamnya hingga dasar sumur tidak kelihatan lagi. Putri raja tersebut mulai menangis, dan terus menangis seolah-olah tidak ada hyang bisa menghiburnya lagi. Di tengah-tengah tangisannya dia mendengarkan satu suara yang berkata kepadanya,

"Apa yang membuat kamu begitu sedih, sang Putri? air matamu dapat melelehkan hati yang terbuat dari batu."

Dan ketika putri raja tersebut melihat darimana sumber suara tersebut berasal, tidak ada seseorangpun yang kelihatan, hanya seekor kodok yang menjulurkan kepala besarnya yang jelek keluar dari air.

"Oh, kamukah yang berbicara?" kata sang putri; "Saya menangis karena bola emas saya tergelincir dan jatuh kedalam sumur."

"Jangan kuatir, jangan menangis," jawab sang kodok, "Saya bisa menolong kamu; tetapi apa yang bisa kamu berikan kepada saya apabila saya dapat mengambil bola emas tersebut?"

"Apapun yang kamu inginkan," katanya; "pakaian, mutiara dan perhiasan manapun yang kamu mau, ataupun mahkota emas yang saya pakai ini."

"Pakaian, mutiara, perhiasan dan mahkota emas mu bukanlah untuk saya," jawab sang kodok; "Bila saja kamu menyukaiku, dan menganggap saya sebagai teman bermain, dan membiarkan saya duduk di mejamu, dan makan dari piringmu, dan minum dari gelasmu, dan tidur di ranjangmu, - jika kamu berjanji akan melakukan semua ini, saya akan menyelam ke bawah sumur dan mengambilkan bola emas tersebut untuk kamu."

"Ya tentu," jawab sang putri raja; "Saya berjanji akan melakukan semua yang kamu minta jika kamu mau mengambilkan bola emas ku."

Tetapi putri raja tersebut berpikir, "Omong kosong apa yang dikatakan oleh kodok ini! seolah-olah sang kodok ini bisa melakukan apa yang dimintanya selain berkoak-koak dengan kodok lain, bagaimana dia bisa menjadi pendamping seseorang."

Tetapi kodok tersebut, begitu mendengar sang putri mengucapkan janjinya, menarik kepalanya masuk kembali ke dalam ari dan mulai menyelam turu, setelah beberapa saat dia kembali kepermukaan dengan bola emas pada mulutnya dan melemparkannya ke atas rumput.

Putri raja menjadi sangat senang melihat mainannya kembali, dan dia mengambilnya dengan cepat dan lari menjauh.

"Berhenti, berhenti!" teriak sang kodok; "bawalah aku pergi juga, saya tidak dapat lari secepat kamu!"

Tetapi hal itu tidak berguna karena sang putri itu tidak mau mendengarkannya dan mempercepat larinya pulang ke rumah, dan dengan cepat melupakan kejadian dengan sang kodok, yang masuk kembali ke dalam sumur.

Hari berikutnya, ketika putri Raja sedang duduk di meja makan dan makan bersama Raja dan menteri-menterinya di piring emasnya, terdengar suara sesuatu yang meloncat-loncat di tangga, dan kemudian terdengar suara ketukan di pintu dan sebuah suara yang berkata "Putri raja yang termuda, biarkanlah saya masuk!"

Putri Raja yang termuda itu kemudian berjalan ke pintu dan membuka pintu tersebut, ketika dia melihat seekor kodok yang duduk di luar, dia menutup pintu tersebut kembali dengan cepat dan tergesa-gesa duduk kembali di kursinya dengan perasaan gelisah. Raja yang menyadari perubahan tersebut berkata,

"Anakku, apa yang kamu takutkan? apakah ada raksasa berdiri di luar pintu dan siap untuk membawa kamu pergi?"

"Oh.. tidak," jawabnya; "tidak ada raksasa, hanya kodok jelek."

"Dan apa yang kodok itu minta?" tanya sang Raja.

"Oh papa," jawabnya, "ketika saya sedang duduk di sumur kemarin dan bermain dengan bola emas, bola tersebut tergelincir jatuh ke dalam sumur, dan ketika saya menangis karena kehilangan bola emas itu, seekor kodok datang dan berjanji untuk mengambilkan bola tersebut dengan syarat bahwa saya akan membiarkannya menemaniku, tetapi saya berpikir bahwa dia tidak mungkin meninggalkan air dan mendatangiku; sekarang dia berada di luar pintu, dan ingin datang kepadaku."

Dan kemudian mereka semua mendengar kembali ketukan kedua di pintu dan berkata,

"Putri Raja yang termuda, bukalah pintu untuk saya!, Apa yang pernah kamu janjikan kepadaku? Putri Raja yang termuda, bukalah pintu untukku!"

"Apa yang pernah kamu janjikan harus kamu penuhi," kata sang Raja; "sekarang biarkanlah dia masuk."

Ketika dia membuka pintu, kodok tersebut melompat masuk, mengikutinya terus hingga putri tersebut duduk kembali di kursinya. Kemudian dia berhenti dan memohon, "Angkatlah saya supaya saya bisa duduk denganmu."

Tetapi putri Raja tidak memperdulikan kodok tersebut sampai sang Raja memerintahkannya kembali. Ketika sang kodok sudah duduk di kursi, dia meminta agar dia dinaikkan di atas meja, dan disana dia berkata lagi,

"Sekarang bisakah kamu menarik piring makanmu lebih dekat, agar kita bisa makan bersama."

Dan putri Raja tersebut melakukan apa yang diminta oleh sang kodok, tetapi semua dapat melihat bahwa putri tersebut hanya terpaksa melakukannya.

"Saya merasa cukup sekarang," kata sang kodok pada akhirnya, "dan saya merasa sangat lelah, kamu harus membawa saya ke kamarmu, saya akan tidur di ranjangmu."

Kemudian putri Raja tersebut mulai menangis membayangkan kodok yang dingin tersebut tidur di tempat tidurnya yang bersih. Sekarang sang Raja dengan marah berkata kepada putrinya,

"Kamu adalah putri Raja dan apa yang kamu janjikan harus kamu penuhi."

Sekarang putri Raja mengangkat kodok tersebut dengan tangannya, membawanya ke kamarnya di lantai atas dan menaruhnya di sudut kamar, dan ketika sang putri mulai berbaring untuk tidur, kodok tersebut datang dan berkata, "Saya sekarang lelah dan ingin tidur seperti kamu, angkatlah saya keatas ranjangmu, atau saya akan melaporkannya kepada ayahmu."

Putri raja tersebut menjadi sangat marah, mengangkat kodok tersebut keatas dan melemparkannya ke dinding sambil menangis,

"Diamlah kamu kodok jelek!"

Tetapi ketika kodok tersebut jatuh ke lantai, dia berubah dari kodok menjadi seseorang pangeran yang sangat tampan. Saat itu juga pangeran tersebut menceritakan semua kejadian yang dialami, bagaimana seorang penyihir telah membuat kutukan kepada pangeran tersebut, dan tidak ada yang bisa melepaskan kutukan tersebut kecuali sang putri yang telah di takdirkan untuk bersama-sama memerintah di kerajaannya.

Dengan persetujuan Raja, mereka berdua dinikahkan dan saat itu datanglah sebuah kereta kencana yang ditarik oleh delapan ekor kuda dan diiringi oleh Henry pelayan setia sang Pangeran untuk membawa sang Putri dan sang Pangeran ke kerajaannya sendiri. Ketika kereta tersebut mulai berjalan membawa keduanya, sang Pangeran mendengarkan suara seperti ada yang patah di belakang kereta. Saat itu sang Pangeran langsung berkata kepada Henry pelayan setia, "Henry, roda kereta mungkin patah!", tetapi Henry menjawab, "Roda kereta tidak patah, hanya ikatan rantai yang mengikat hatiku yang patah, akhirnya saya bisa terbebas dari ikatan ini".

Ternyata Henry pelayan setia telah mengikat hatinya dengan rantai saat sang Pangeran dikutuk menjadi kodok agar dapat ikut merasakan penderitaan yang dialami oleh sang Pangeran, dan sekarang rantai tersebut telah terputus karena hatinya sangat berbahagia melihat sang Pangeran terbebas dari kutukan.

Senin, 30 Maret 2009

pangeran kodok

So, i guess the time has come for me to start using this site! I took a look at your profile and well, I liked what I saw.. :p
My name is Lacey Campbell. I think me and you should be friends, because you seem pretty fun, and maybe even cute! (it's everso hard to tell in this digital world :)
anyways, i'd go on and on, but I wanna get an answer from you.. You should check out my page on this other site, I don't know how often I'll use hi5, but I'm always on over there: http://www.lovejump.net/?id=25... (my username is wild_vamp). Then maybe we could chat sometime! you know what they say.. looks catches the eyes, but personality captures the heart.. haha..
talk to you soon,
Lacey Campbell

pangeran kodok


novel by : el-firda.....




PERSEMBAHAN:

UNTUK SAHABAT CINTA

Rasa Dalam Persahabatan’

Hari kembali mincipta rindu

Persahabatan….

Entah di mana ia berlabuh ….

Terbit lagi rasa

Yang tlah lama ku tenggelamkan

Di ufuk kesendirianku

Menjadi juang….

Jadikan beban yang sesakkan dada

Lumpuhkan angan

Kala itu……

Ragu……

Aku dengan hadirku

Tapi persahabatan…..

Gugahku, ajak aku merangkai kisah

Terbitlah rasa

Di sudut kesendiranku …

Ku terpengah dengan khayalku

Serasa ada sesuatu yang menyentuh kening ini

Saat angin pantai menjadi selimut tubuh…..

Menyatu…..

Ku beropera dalam gejolak kalbu

Namun, ku sadar

Bahwa semua hanya lamun

Kisah masa lalu

Yang tlah hilang, pergi dan berlalu

Sadarku….

Masih dalam kesendirian

Ku coba tenangkan jiwa

Meski sendiri ……..

Ku masih mampu hiaskan hari

Dengan senyum, juang cita

Dan ponggah pendirianku

Ku masih punya itu

Satu……….

Malam minggu ini LEAF Café terlihat sepi hanya ada beberapa pasang remaja di situ, Ryan sudah duduk bersama vera sejak lima belas menit yang lalu. Bulan purnama yang cerah di temani bintang-bintang yang bertaburan menemani hari ulang tahun vera semakin indah dan romantis, belum lagi indahnya lampu-lampu yang berpijar beraneka warna, di temani dua gelas oranye juice dan black forest yang di hiasi font 17 menandakan vera yang akan menikmati sweet seventeennya.

“This my dream,tanks banget ya yan atas semuanya!” Vera tersenyum bahagia, orang yang di cintainya itu membuat kejutan yang tidak terbayangkan sebelumnya,Ryan sengaja menyiapkan ini semua memang untuk ultah Vera.

“Yah..asalkan tiap hari loe traktir gue di kantin!”

“Setiap hari juga begitu!”

Ha..Ha…Ha…

Tawa bahagia itu keluar juga dari mulut mereka berdua, Namun tiba-tiba saja Ryan terdiam, suasana jadi hening vera juga ikut menghentikan tawanya. Ryan meraih tangan vera dan menggenggamnya lembut seketika itu juga suasana berubah menjadi romantis apalagi saat itu alunan musik jazz membuat mereka tenggelam dalam suasana romantis yang di ciptakan ryan.

“Ver..aku pingin Tanya sesuatu sama kamu!” nadanya serius

“Tentang apa”

“Tentang kamu,tapi ada tiga syarat yang harus kamu penuhi , gimana?”

“Is Oke!”

“Yang pertama kamu harus jawab dengan jujur!” Vera mengangguk

“Yang kedua, ini harus jadi rahasia kita berdua!”Vera mengangguk lagi dia sedikit gugup takut takut –takut ryang mengungkapkan rasa cintanya

“yang ke tiga?”

“Yang ke tiga kamu nggak boleh marah!”

“Oke deh!” Vera hanya mengangguk lagi tap riyan masih terdiam

“kamu mau Tanya apa?”Vera tidak sabar menunggu kata-kata dari ryan yang tingkah lakunya agak sedikit aneh

“Tapi bener ya kamu nggak marah sama aku!” Ryan memastikan

“iya-iya!”

“Aku malu ver!”Ryan bertambah aneh

“Malu? Memangnya kamu mau Tanya apa?”

Ryan mendekatkan wajahnya ke wajah vera mereka saling menatap ryan semakin mendekat dan vera menutup matanya pasrah tapi kini mulut ryan tepat berada di dekat telinga vera, seakan dia akan mengatakan sesuatu yang sangat rahasia.

“Ver…” vera membuka matanya

“Kamu….Kamu….”kata ryan sedikit ragu

“Kamu belum mandi ya…!”

“Rese kamu yan!” Vera menarik tangannya dari genggaman ryan dan berusaha

Memukul ryan sambil tertawa hingga Oranye juice vera tumpah membasahi bajunya. Mereka menjadi pusat perhatian setiap orang yang ada di tempat itu, Vera maul sendiri sedangkan ryan hanya puas tertawa terbahak-bahak.

Ha….Ha…..Ha……

“sudah ..sudah..!” Ryan mencoba menenangkan tawanya

“Seneng banget sih kamu ngerjain orang? Basah kan bajuku” Vera manyun sambil membersihkan bajunya

“Sorry Ver…Sory! Biar kamu nggak kecewa aku sudah bawa kado spesial buat kamu”

“Hah, yang bener yan?”Vera berubah senang seketika itu juga marahnya hilang

“Tutup mata dulu donk!”

“kenapa harus tutup mata?”

“Namanya juga kejutan” Vera menutup matanya

“Jangan ngintip ! tunggu hitungan ke tiga baru boleh kamu buka!” Ryan mengambil

Dua kotak, yang satu sebesar kotak sepatu di lettakkan di hadapan vera yang stu lagi di buka dan ryan melakukan sesuatu dengan baran tersebut

“ Sudah belum? Lama banget” saut vera

“Sabar donk! Sudah siap? Satu… dua…”hening sejenak

“ …..Tiga…!” Vera membuka mata dan…

“ H A…… H A….. H A…… “ Sesosok menyeramkan menakuti

“ M A M I … T O L O N G …..!” Vera teriak ketakutan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya

Menyeramkan, Ryan mengenakan topeng tengkorak dia sengaja memakainya karma tau vera orangnya penakut. Vera masih deg-degkan dia syok dan masih sedikit takut, entah kenapa malam ini ryan agak sedikit usil

“Vera…Vera… ini aku!”

Vera membuka perlahan wajahnya dan langsung mencubit lengan ryan

“Aduh sakit tau!”

“Dasar rese!”

“ Buka dong!” ryan mengisyaratkan dengan matanya ke arah kado di hadapan vera, dia sedikit enggan untuk membukanya.

“Nggak mau!” Vera menolak

“Beneran nih nggak mau?”

“Pasti isinya ngaco lagi” Vera manyun lagi dia masih sedikit kesal

“ kalo nggak mau juga nggak apa-apa ! aku nggak maksa kok!”

“Tapi bener ya isinya nggak ngaco lagi? Awas kamu!” Vera mencibirkan bibirnya kea rah ryan dan mulai membukanya perlahan dengan sangat hati-hati dia takut kalau kalau itu kejutan baru untuknya, dan ternyata……

Benar, itu kejutan baru untuk vera sebuah boneka kodok warna hijau lumut ( lucu dan imut )

“ Wah…Lucu banget! Tanks banget ya! By the way,kenapa kamu siapin ini semua buat aku? Padahal kan aku bukan pacarmu !?” Vera memeluk boneka itu

“ Selagi aku bias berbagi, selagi aku bias menyenangkan hati sahabat yang lagi ultah, kenapa tidak aku lakukan! Karna dengan begin saat kita ultah banyak orang yang bikin surprais buat kita dan bahkan lebih dari yan kita lakukan buat orang lain!” jelas ryan, Vera hanya mengangguk mengerti.

Wah..Senangnya..ini adalah malam ultahku yang paling romantis. Tapi…? Kenapa ryan belum juga nembak aku ya? Kenapa dia masih menganggapku sebatas sahabat? Vera membatin, dia tidak mampu menjawab tanda Tanya besar yang ada di hatinya.

“Fi, tau nggak malam minggu kemarin aku makan malam sama siapa?” Niffi hanya menggeleng

Vera sudah berada di depan kelas XII IPS 2, Niffi,Eka dan Rara menemaninya sambil menunggu lonceng masuk

“Ryan”

“wah ….yang bener ?” Niffi dan Rara masih belum percaya

“ Itu adalah malam ultah paling romantis” Vera mulai bercerita tanpa sadar kalau ada cewek lain yang lagi nguping pembicaraannya

“Bulan purnama, bitang-bintang, blackforest, boneka, Wah…romantis banget deh!’ Vera riang bahagia sedangkan cewek yang tadi nguping beranjak pergi dari tempatnya, hatinya terbakar mendengar cowok pujaannya nge-date dengan sahabatnya sendiri, dia berjalan dan masih menghadap ke belakang tepat kea rah vera di pandanginya vera dengan tatapan ancaman dan tiba-tiba…

Bruak…!

Cewek itu terjatuh, ia tidak sengaja menabrak pintu kelasnya sendiri

“Aduh…Sakit!” Dea mengeluh

“Dea ,Lagi ngapain?” tiba-tiba seseorang sudah berdiri di hadapannya dea kaget ternyata orant tersebut adalah pangerannya, dea langsung salah tingkah

“I….Ini…kakiku terkilir…aduh..” Dengan spontan Dea mengeluarkan bakat aktingnya

“Biar ku tolongin ya?”Ryan mengulurkan tangannya dea meraih dengan hati-hati

“Aduh…pelan-pelan donk!” Suaranya sengaja di keraskan membuat vera dan teman-temannya menoleh kearah dea,vera tercengang melihat ryan merangkul Dea yang berjalan seolah pincang, dia menoleh ke belakang memainkan matanya dan mengacungkan jempol. Vera membawa hatinya yang terbakar kabur memasuki kelas.

Pelataran parkir sekolah sudah sepi, Ryan menyapa seorang siswi yang baru memasukkan ponsel ke dalam tas dan terlihat seperti menunggu seseorang.

“Niffi…Belum pulang?” Tanya ryan sambil melepas kembali helemnya

“Iya nih, barusan bang maman supir ku telpon katanya nggak bisa jemput” jawab Niffi bingung

“Kalo gitu bareng aku aja! Kebetulan puput lagi nggak masuk sekolah”

“Bener nih nggak ngerepotin?”

“Nggak kok ! nggak ngerepotin! Lagian rumah kita kan satu arah! Ayo naik!”

Bukannya naik motor Niffi malah bertanya yang lain

“Dengar-dengar kamu sama dea mau belajar kelompok bareng di rumahnya ya?”

“Bukan Cuma Dea kok, yang lain juga ikut”

“Aku boleh gabung nggak?”

“Iya deh. Apa sih yang enggak buat kamu?” Ryan tidak ingin mengecewakan Niffi

“ Sudah buruan naik!”

Tak lama motor itu mulai melaju menelusuri kota yang cuacanya agak sedikit panas. Meskipun demikian Niffi tetap merasa cool karna dia sedang asyik memeluk pangeran hatinya. Setelah limabelas menit Ryan mengurangi kecepatan, motor itu tidak terkendali hingga akhirnya mereka berdua menepi di pinggir jalan.

Ada apa yan?” Tanya Niffi

“ Ban belakang bocor” jawabnya singkat sambil meraba-raba ban belakang

“Jadi gimana dong?” Niffi ikut bingung

“Ya…kita harus cari bengkel terdekat. Tapi… di jalan seperti ini mana ada bengkel” Ryan bingung dia terjebak di jalan yang sepi hanya ada rawa-rawa sepanjang jalan tersebut untung saja di tepi jalan masih ada pepohonan lebat yang bisa menciptakan kesejukan di tengah-tengah panasnya kota Surabaya

“Lebih baik kamu pulang duluan aja! Kita tunggu taksi di sini!” Ryan mencoba menawarkan alternative yang baik bagi Niffi

“Nggak bisa gitu dong, aku kan di antar kamu. Masa aku tega ninggalin kamu dalam keadaan seperti ini?” Nifii enggan meninggalkan ryan padahal dia paling alergi berada di bawah terik matahari seperti ini dia ingin memanfaatkan suasana ini dengan menghabiskan waktu bersama ryan

Sambil ngobrol mereka berlalu mencari bengkel

“Wah…bocornya besar mas ban dalamnya harus dig anti” Sang montir memberikan penawaran

“ Terserah yang penting beres” Ryan tidak mau repot dia serahkan semua urusan kepada sang montir. Sementara ryan dan niffi asyik ngobrol montir itu memulai pekerjaannya tanpa terasa hanya memakan waktu dua puluh menit

“Sudah selesai mas” “Wah cepat juga ya, berapa ongkosnya mas?”

“ Empat puluh lima ribu mas” Ryan terlihat bingung meraba sakunya satu persatu dia mencari sesuatu

“Tapi….Tapi….”

“Tapi kenapa mas?”

“ Tapi sepertinya dompet saya ketinggalan deh,Sebentar ya saya mau tanya sama teman saya” Ryan tambah bingung dia berharap Niffi membawa uang

“Kenapa yan?”

“Dompetku ketinggalan kamu bawa duit nggak?”

“ Memangnya berapa?”

“ Empat puluh lima ribu”

“Wah Cuma ada lima belas ribu nih” Ryan menepuk keningnya sendiri lalu menghampiri sang montir lagi

“ Maaf mas teman saya juga nggak bawa uang “wah.. culun banget tampang ryan saat itu

“wah…Jadi gimana ini mas?” sang montir pun mengeluh

“Begini aja mas “ ryan kaget sang montir menemukan jalan keluar

“ Bagaimana kalau mas pulang dulu biar temannya tunggu di sini?” Montir memberikan saran bodohnya ryan langsung setuju dia bergegas berangkat setelah berpamitan dengan niffi

“Niffi kamu tunggu sebentar di sini ya! Aku mau ngambil uang dulu, nggak apa-apa kan?”

“Nggak papa kok! Apa sih yang nggak buat kamu?” Niffi ngeles berat baginya mengatakan ‘Tidak” karna yang meminta adalah sang pangerannya

Seiring motor itu melaju di bawah terik matahari ryan menyadari kebodohannya sendiri kenapa dia harus meninggalkan Niffi sendirian di bengkel, padahal kan ryan bisa meninggalkan handphone atau barang berharga yang lain tapi…sudahlah toh dia sudah hamper sampai rumah

“ Assalamualaikum…” Ada jawaban tapi samar

Ryan mengucapkan salam dan langsung lari menaiki anak tangga menuju kamarnya di lantai dua dia mengganti atribut putih abu-abunya dengan kemeja dan celana jeans hitam. Di rumah pamannya yang besar ini ryan hanya tinggal bersama Om Ary tante Via dan sepupunya Puput

“ Kak Ryan kok baru pulang?” Puput menyapanya setelah meneguk segelas oranye juice di ruang tengah

“Ban motor bocor” Ryan yang baru turun dari tangga menghampiri puput dan menyerobot minumannya

“Eh itu punyaku!” Puput mencoba meraih lagi gelas miliknya

“Kak, puput lagi nonton film jacky chan yang baru loh! Mau liat nggak?” Puput batal mengambil minumannya dia malah menarik lengan ryan menuju ruang keluarga

Mereka berdua sudah berada di depan TV Ryan langsung terbawa serunya aksi Jacky Chan tanpa sadar handphon di kamarnya sudah sejak lama berdering. Ya, Niffi menghubunginya berkali-kali namun suara deringan itu tak seorangpun yang mendengarny. Dan Jacky Chan pun selesai dari aksinya, ryan tersadar dia melupakan sesuatu

“Ya Allah….Mampus aku” Ryan mengingat hal yang terlupakan smbil menepuk keningnya sendiri

“ Kenapa kak?” Puput mengerutkan dahi

“ Niffi ketinggalan”

“ Maksudnya?”

“Aku tadi pulang bareng Niffi terus ban motor bocor terpaksa kita nyari bengkel dan ternyata dompetku ketinggalan di rumah dan Niffi juga Cuma bawa duit lima belas ribu. Rencananya Niffi tunggu di bengkel dan aku ngambil dompet di rumah . eh….malah kamu ngajaikin aku nonton Jacky Chan!”

“Enak aja nyalahin aku, ya sudah sana tebus mbak niffi! Ha…ha….ha….!”

Ryan melangkahkan kak dengan tergesa sedangkan puput hanya terbahak-bahak Tante Via heran melihat Ryan yang pergi teresa-gesa dan puput tertawa, di hampiri putrid semata wayangnya itu

“Ryan kenapa put? Kamu juga kok ketawa gitu sih?”

“ Ha…Ha…Ha….itu ma, kak Ryan menggadaikan anaknya orang”

“?......?.......?.....?”

Begitu sampai di bengkel Ryan langsung kena semprot omelan yang bertubi-tubi, Niffi menunggunya lebih dari stu seterngah jam wajahnya begitu kusut andai kata dia memiliki taring dan tanduk mungkin saat seperti itu tanduk dan taringnya akan keluar. Walaupun begitu dia tidak mampu malah dengan pangerannya itu. Ryan, dia memang sosok pangeran yang memiliki pesona yang lebih di mata setiap cewek, bagai mana tidak di mata teman-temannya selain tampan dia adalah ketua OSIS yang sempurna, cerdas,rajin dan selalu gigih dalam mengerjakan sesuatu, keuletannya begitu mendukung dalam berbagai keorganisian, bentuk tubuhnya yang tinggi atletis mebawakan buah dari hobi basketnya, sang kapten team basket ini sering membawa teamnya meraih beberapa penghargaan. Ironisnya cowok sekeren itu tidak pernah pacaran sehingga pernah mematahkan hati beberapa cewek yang pernah nekat menembaknya

“Aduh, sorry banget deh aku nggak bisa!” jawab ryan pada seorang cewek yang meminta ryan untuk jadi pacarnya

“Tapi kenapa?”

“Kita itu orang berpendidikan, nggak banget kalo kita ikut-ikutan pacaran seperti mereka”

“Tapi kan….?” Cewek itu terdiam paham

“ Tapi kenapa?”

Dua………..